Suatu hari saya sedang mberisin
beberapa file di kantor. Satu project baru saja selesai untuk klien kami ’Lomba
Bayi Sehat & Ibu Hamil. Ada sekitar 500 lembar kopian akte kelahiran
sebagai salah satu persyaratan lomba yang harus dirapikan kembali
penempatannya. Iseng saya perhatikan nama-nama tersebut, wah.... luar biasa,
bagus-bagus sekali, Perhatikanlah beberapa nama-nama berikut: Putu Ayu Marscha
Kiaradiva Brahmantya, Putu Karina Erunisa, Gede Fabian Putra Miharja, Ida Ayu
Keshia Arundhati Prasista, I Gusti Ayu Sephira Oveliani, Ni Kadek Una Grimonia
Manusmara, Ni Putu Keyla Anabel Putri Harimawan, ...
Pikiran
saya tiba-tiba jadi ’liar’, kok ya dari ratusan nama tersebut, hampir
tidak ditemukan nama Wayan, Made, Nyoman, Ketut?. Ini Bali lho...! Nama-nama
depan yang biasa dipakai oleh anak-anak pada jaman saya. Saya juga tidak tahu
mulai kapan nama Wayan, Made, Nyoman & Ketut mulai dipakai oleh orang Bali,
dan kenapa nama-nama tersebut mulai langka dipakai oleh anak-anak yang terlahir
pada masa sekarang?
Informasi
yang pernah saya dengar bahwa nama Wayan, Made, Putu & Ketut adalah sistem
KB (keluarga berencana) orang Bali zaman dulu. Sebuah kearifan lokal orang Bali
dalam merencanakan anggota keluarganya. Mereka telah merencanakan 3 (tiga) anak
dalam perkawinannya.
- Wayan (wayah / wayahan = tua) atau terkadang disebut Putu adalah nama anak tertua.
- Made (Madya) artinya ’tengah’ diberikan kepada anak yang terlahir ditengah-tengah (nama Made ’dimanja-manjakan’ penyebutannya jadi : ade’, adek, terus menjadi Kadek). Anak yang terlahir di tengah-tengah ini juga secara vulgar disebut ’ I Nengah’.
- Anak terakhir atau paling muda (= anom) disebut Nyoman (juga sering dimanja-manja penyebutannya jadi Komang, di Singaraja nama Komang juga disebut Koming).
- Lalu Ketut? artinya ’extra’ alias ’kitut’ atau ikutan.
Masa sekarang, nama Wayan sudah kurang laku, orang tua lebih memilih nama Putu atau Gede buat anak pertamanya, saya kurang ngerti, apa alasannya.
Nama Made masih dipakai walaupun jarang-jarang, orang tua lebih suka memberi nama Kadek atau nama Gede lagi buat anak lelaki keduanya.
Sedangkan nama Nyoman, Komang & Ketut, sudah hampir tidak kita temukan pada akte kelahiran bayi-bayi masa sekarang. Kenapa? Karena orang Bali sekarang sudah merencanakan cukup 1 atau 2 orang anak saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar