Tidak jelas tempatnya, semuanya
berwajah kadal, berperilaku kadal, karena inilah negeri kadal, yang penduduknya
semua ber’ras kadal. Dari kekayaan alam, sebenarnya negeri kadal sangat
berlimpah. Sayang memang SDM nya masih lemah, sehingga negeri kadal tetap saja
jadi negeri miskin. Kemakmuran yang dicita-citakan hanya baru bisa dinikmati
oleh segelintir kadal. Sangat gampang melihat dan membedakan mana kadal yang
sudah makmur dan yang masih kere.
Kalau kadal yang makmur jalannya sudah bisa tegak,
sedangkan yang miskin, kere, jalannya masih tetap melata, inilah yang disebut
golongan rakyat melata (dalam kamus bahasa manusia artinya sama dengan rakyat
jelata). Sensus termutakhir menyebutkan bahwa rakyat melata jumlahnya mencapai
97% dari total populasi masyarakat di negeri kadal, jomplang banget !
Matahari bersinar dengan
teriknya, udaranya panas. Sesekali debu beterbangan dihempas angin. Wajah kota
yang setiap harinya biasa-biasa saja, siang itu sedikit gempita. Alun-alun kota
disesaki rakyat melata. Ada umbul-umbul dan bendera warna-warni menghiasi jalan
di seputaran alun-alun, sebagian ditancepin
di pohon-pohon. Suara music berdentum-dentum di audio speaker, ada apa ya?
Bahwa pada hari Krishnapaksa, sesuai dengan kalender di
negeri kadal yang jatuh pada bulan mati,
15 hari sebelum pergantian tahun baru, bangsa kadal akan memilih sepasang
pemimpin mereka. Pemilihan ini akan melibatkan partisipasi masyarakat umum
diseluruh negeri, tentu saja bagi yang sudah berhak memilih. Hari baik ini
mereka namakan PEMILIHAN UMUM Negeri KADAL, kalau disingkat menjadi PEMILU
KADAL.
Rupanya gegap gempita di
alun-alun kota siang hari itu, sudah siap didaftarkan satu paket calon PEMIMPIN
KADAL oleh para pendukung dan relawannya, baik dari golongan eksklusif, yaitu
para kadal yang sudah bisa berjalan tegak, siapa tahu jagoan menang bisa dapat
‘jabatan empuk’ nantinya. Juga dari kaum kadal yang masih melarat, kalangan
rakyat melata, yang memanfaatkannya sebagai medium ‘ngalap berkah’ dari setiap
even seperti ini.
Di dalam hati sang kandidat
selalu berkata, “mau-maunya kau ku kadalin, panas-panas begini, bersedia sorak
sorai, demi sebungkus makan siang
dan UK 50.000,-“ sebagai
pengganti uang transport. (UK = Uang Kadal, mata uang resmi di negeri kadal).
Sementara rakyat melata juga
bergumam dalam hati, “emang gue
pikirin, besok kalau ada kandidat lain yang minta dukungan, dengan servis yang
memuaskan, gue siap bergegap-gempita
lagi bareng teman-teman, BUAYA ELU KADALIN …!!!” He..he… masak kadal bisa
ngomong elo dan gue, gaul bangetsss, wkwkwkwwk…..
(Bersambung & Baca : PEMILUKADAL bagian ke-2)
Ilustrasi gambar diambil dari: bagussevens.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar